Kebaikan suai adalah suatu uji untuk menentukkan apakah suatu populasi memiliki sebaran teoretik tertentu. Uji ini didasarkan pada seberapa baik kesesuaian antara frekuensi yang teramati dalam data contoh dengan frekuensi harapan yang didasarkan pada sebaran yang dihipotesiskan. ( Ronald E Walpole, 1995).
Sebagai gambaran, perhatikan percobaan pelemparan sebuah dadu. Kita hipotesiskan bahwa dadu itu setimbang, yang ekivalen dengan pengujian hipotesis bahwa sebaran hasil percobaan itu adalah seragam. Misalkan bahwa dadu tersebut dilemparkan 120 kali dan setiap hasilnya dicatat. Secara teoritik, bila dadu itu setimbang, kita mengharapkan setiap sisi muncul 20 kali.
Dengan membandingkan frekuensi yang teramati dengan frekuensi harapan , kita harus memutuskan apakah ketaksuain itu disebabkan hanya oleh fluktuasi penarikan contoh, atau karena dadunya tidak setimbang, sehingga hasil percobaan tidak seragam.
Prosedur uji khi-kuadrat dapat pula digunakan untuk menguji hipotesis kebebasan antara dua peubah. Sebagai contoh kita ingin mempelajari hubungan antara agama yang dipeluk dengan ketaatan beribadah pada penduduk aborigin. Seribu orang diambil secara acak dan diklasifikasikan sebagai pemeluk protestan, katolik, atau yahudi dan apakah mereka taat beribadah atau tidak.
terima kasih atas tulisannya...:') sangat amat membantu walaupun saya belum ngerti apa pentingnya bagi peneliti..apa masih sering dipakai?soalnya yg aku tau aku mah pake uji khi-kuadrat
BalasHapus